Jumat, 22 Juli 2022

Berpikir Komputasional: Karakteristik, Manfaat, dan Penerapannya



Computational thinking atau berpikir komputasional merupakan proses berpikir yang dibutuhkan untuk memformulasikan masalah serta solusinya, dimana solusi tersebut menjadi agen untuk memproses informasi efektif guna menyelesaikan masalah. Computational thinking membantu seseorang memecahkan masalah dengan membagi masalah tersebut ke bagian yang lebih kecil. Seseorang bisa lebih mudah mengetahui pola permasalahan dan solusi dalam memecahkan masalah.

Computational thinking penting dimiliki oleh setiap orang dan harus dilatih sejak dini agar bisa menghadapi dan menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Berpikir komputasional juga menjadi salah satu keahlian yang dibutuhkan dalam dunia industri modern saat ini. Cara berpikir seperti ini membentuk seseorang memiliki kemampuan berpikir yang kritis, logis dan struktur serta meningkatkan kemampuan problem solving.

Ada 4 komponen atau landasan utama dari computational thinking yaitu dekomposisi, abstraksi, pengenalan pola dan algoritma. Penyelesaian masalah akan lebih efektif dan efisien dengan computational thinking. 

Karakteristik Berpikir Komputasional

Seseorang yang memiliki keterampilan computational thinking mempunyai beberapa karakteristik tersendiri, di antaranya yaitu:

  1. Dapat mencari informasi, mengelompokkan serta menganalisis data dari informasi tersebut dengan tepat.
  2. Dapat merumuskan serta menyelesaikan masalah menggunakan perangkat digital atau komputer.
  3. Dapat menyusun dan menganalisis solusi dari sebuah permasalahan dengan cara dan tahapan yang efektif dan efisien.
  4. Dapat menggeneralisasi penyelesaian masalah untuk masalah yang berbeda-beda.
  5. Mampu mempresentasikan data secara abstrak dengan model atau simulasi.

Manfaat Computational Thinking

Seperti yang diketahui sebelumnya bahwa computational thinking penting diterapkan di sekolah agar siswa bisa menyelesaikan masalah atau persoalan dalam kehidupan sehari-hari lebih efektif dan efisien, karena mereka terbiasa untuk mencari dan membentuk pola solusi. Adapun Berikut ini merupakan manfaat computational thinking lainnya, yaitu:

  1. Computational thinking melatih siswa untuk berpikir kritis, logis, sistematis dan terstruktur layaknya para software engineer menganalisa kebutuhan serta merencanakan pengembangan software.
  2. Meningkatkan kemampuan problem solving dalam kehidupan sehari-hari hingga masalah kompleks.
  3. Mendorong siswa untuk meningkatkan kompetensi dan prestasi akademik mengingat computational thinking bisa disandingkan dalam berbagai pembelajaran.
  4. Membuat kegiatan pembelajaran lebih kreatif dan bermakna.
Penerapan Computational Thinking
Untuk menerapkan computational thinking dalam penyelesaian masalah bisa menggunakan langkah-langkah berikut ini:

1. Perincian Masalah
Saat menghadapi masalah, langkah pertama yang bisa dilakukan yaitu analisis dan menjabarkan permasalahan dengan benar dan tepat. Setelah itu, tetapkan kriteria solusi penyelesaian masalah tersebut.

Proses analisis dan penjabaran masalah bisa dilakukan dengan membagi masalah yang kompleks menjadi masalah yang lebih kecil agar mudah dikelola dan dianalisis. Setelah itu, buatlah beberapa hipotesis mengenai penjabaran kemungkinan solusi.

2. Menentukan Algoritma yang Sistematis
Langkah computational thinking selanjutnya yaitu dengan menentukan atau mencari algoritma yang tepat. Dalam hal ini, algoritma diartikan sebagai langkah-langkah untuk memecahkan masalah berdasarkan data atau informasi yang didapat.

3. Implementasi, Solusi, dan Evaluasi
Langkah selanjutnya membuat solusi yang aktual, melakukan evaluasi sistematis dan menguji kebenaran hipotesis. Setelah itu melakukan evaluasi kembali dan modifikasi terhadap hipotesis hingga benar. Pada langkah ini, seseorang bisa melihat apakah solusi yang dibuatnya bisa digeneralisasikan dengan proses otomatisasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LATIHAN SOAL PSAS XII TJKT 2024 SEMESTER GANJIL

  Anda ditugaskan untuk menjelaskan suatu masalah teknis yang kompleks kepada seorang klien yang tidak memiliki latar belakang IT. Manakah p...