TAHAPAN – TAHAPAN KEGIATAN DESAIN PRODUK
Seorang product designer harus melalui tahapan – tahapan
dalam merencanakan suatu produk, tahapan tersebut yaitu :
A. Memformulasikan Hasil
Marketing Research
Adapun yang menjadi titik tolak dalam tahapan kegiatan
Desain Produk adalah riset pemasaran. Untuk mengetahui produk yang diinginkan
pelanggan, product designer dapat memperoleh data dari riset pemasaran yang
langsung berhubungan dengan pelanggan. Riset ini dilakukan baik untuk produk
yang betul – betul baru maupun untuk produk yang sudah ada.
Pengembangan suatu riset dalam perusahaan akan menghasilkan
sebuah gagasan atau ide untuk membuat suatu produk, dimana ide tersebut
diperoleh dari data yang didapatkan saat riset itu sendiri dilakukan. Dalam
riset pembuatan produk baru atau pengembangan produk yang sudah ada, perusahaan
harus mempertimbangkan hal – hal sebagai berikut :
- Keinginan
pelanggan dalam hal kegunaan, kualitas, modal dan warna dari produknya
denga tidak mengabaikan penentuan harga
- Biaya
dari pembuatan produk baru atau pengembangan dari produk yang sudah ada
apakah perusahaan mampu untuk membayarnya.
Untuk hal – hal tersebut diatas, maka riset ini perlu
ditunjang dengan faktor – faktor yang berupa waktu untuk menjalankan
penelitian, mencari informasi atau keterangan berdasarkan pengalaman.
B. Penciptaan Ide
Tahapan awal bagi kita dalam menentukan produk yang ingin
diciptakan. Dalam tahapan ini biasanya kita memikirkan ide tentang produk apa
yang ingin kita buat. Baik produk tersebut sudah ada di pasaran atau belum.
C. Membuat Sketsa
Dalam membuat sketsa, bentuk dari produk yang akan dibuat
akan terlihat jelas satu dengan yang lainnya. Sketsa tersebut dibuat untuk
mempermudah dalam pembuatan gambar kerja ( blue Print ), sketsa dari masing –
masing produk walaupun sketsa ini tidak menunjukan ukuran – ukuran yang
sebenarnya, tapi dapat terlihat dal skala perbandingan.
D. Membuat Prototype/Sample
Pada tahapan ini kita mulai membuat serta menguji ide yang
telah terbentuk hingga menjadi sebuah produk yang berkualitas dan sesuai dengan
harapan.
E. Pengembangan Strategi Pemasaran
Tahapan kita dalam membuat dan menyusun strategi pemasaran
efektif yang dapat digunakan dalam memperkenalkan produk tersebut kepada
konsumen.
F. Analisis Usaha
Dalam tahapan ini
adalah kita melihat dan menganalisa apakah produk yang telah dipasarkan dapat
memperoleh keuntungan atau tidak
G. Pengembangan Produk
Pada tahapan ini
kita mulai mengembangkan produk yang telah di konsep menjadi sebuah produk yang
sesuai dengan hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya.
· FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI DESAIN PRODUK
Faktor-faktor yang mempengaruhi desain produk adalah sebagai
berikut:
a. Fungsi Produk
Setiap produk yang akan dihasilkan mempunyai fungsi atau
kegunaan yang berbeda, hal ini tergantung untuk keperluan apa produk itu
dibuat. Dengan demikian bahwa desain produk itu berhubungan bentuk dan fungsi
dari suatu produk. Keduanya memegang peranan penting dalam menentukan suatu
desain produk yang pada dasarnya untuk memberikan kepuasan yang maksimal bagi
konsumen atau pelanggan baik segi kualitan maupun segi kuantitas.
b. Standar dan
Spesifikasi Desain
Dalam hal spesifikasi dan standar desain suatu produk akan
terlihat dari :
- Sambungan
– sambungan | Dalam hal ini perusahaan harus merencanakan bagaimana
menyambung bagian-bagian supaya tidak terlihat ada bagian yang kosong.
- Bagian
| Bagian ini berfungsi untuk menyesuaikan ukuran keserasian desain
disambung dengan bagian lainnya, sehingga apabila disatukan menjadi satu
kesatuan yang kuat
- Bentuk
| Pada waktu mendesain bentuk perlu diperhatikan mengenai keindahan dengan
penyesuaian menurut fungsi dan kegunaannya.
- Ukuran
| Yaitu merencanakan ukuran yang seimbang dari bagian – bagian
produk secara keseluruhan.
- Mutu
| Mutu suatu produk harus disesuaikan menurut fungsi produk tersebut,
apabila akan digunakan dalam jangka waktu lama, maka mutu produk tersebut
harus tinggi bila dibandingkan dengan produk yang akan digunakan dalam
jangka waktu yang pendek.
- Bahan
| Apabila produk yang akan digunakan ingin mempunyai mutu yang baik, maka
bahan yang dipergunakan pun harus dapat menunjang agar semua yang
diharapkan dapat terwujud dan pelanggan merasakan kepuasan tersendiri.
- Warna
| Warna mempunyai arti tersendiri bagi konsumen, karena tiap orang
mempunyai ciri dan kesukaan yang khas terhadap warna tertentu. Dan hal
inilah yang harus dicermati oleh perusahaan agar dapat bersaing dengan
perusahaan lain yang sejenis.
c. Tanggung
jawab Produk
Ini adalah merupakan salah satu tanggung jawab dari produsen
sebagai pembuat produk kepada konsumen akan keselamatan dan kenyamanan pemakai
produk tersebut. Oleh karena itu faktor ini menjadi sangat penting untuk
dipertimbangkan oleh perusahaan pada waktu mendesain produk tersebut.
d. Harga dan Volume
Harga dihubungkan dengan jumlah produk yang akan dibuat,
untuk produk yang akan dibuat berdasarkan pesanan biasanya harga jualnya
akan berbeda dengan produk yang dibuat untuk dipasakan kepada konsumen luas
yang harganya relatif lebih murah sehingga desain produknya akan berbeda pula.
e. Prototype
Prototype merupakan model produk yang pertama yang akan
dibuat, prototype ini memperlihatkan bentuk serta fungsi yang sebenarnya,
sehingga sebelum perusahaan memproduksi maka prototype diusahakan untuk dibuat
terlebih dahulu.
Dari pengujian prototype tersebut, apabila lulus uji coba
mungkin memberikan gambaran mengenai perubahan-perubahan yang perlu dilakukan
serta sebagai informasi dalam penyusunan terakhir desain produk.
· ALUR DAN PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK
BARANG/JASA
Diagram Alur Proses Produksi (Production Flow Chart
Diagram)
Diagram alur proses produksi ini harus dibuat secara jelas
terlebih dahulu sebelum suatu proses produksi dijalankan. Berdasarkan diagram
alur proses produksi tersebutlah pengetesan dan monitoring atas barang dalam
proses produksi (work in process) harus dilakukan agar produk akhir bermutu
sesuai dengan rencana. Seandainya timbul variasi mutu pun, tingkat toleransinya
dari penyimpan masih dalam batas-batas yang dapat diterima. Artinya, melalui
tes-tes pada berbagai tahapan proses produksi harus dilakukan agar bila terjadi
komponen atau barang yang cacat (defect) dapat segera diketahui untuk segera
ditindak lanjuti. Masing-masing jenis industri manufaktur mempunyai diagram
alur proses produksi yang berbeda satu sama lain karena produk yang harus
dihasilkan berbeda. Bahkan untuk produk yang sejenis pun, diagram alur proses
produksinya belum tentu persis sama karena masing-masing mempunyai ciri khas
atau spesifikasi sendiri-sendiri.
Diagram alur proses produksi yang berbeda produk, misalnya
diagram alur proses produksi tekstil sama sekali berbeda dengan diagram alur
proses produksi pembuatan obat-obatan (farmasi). Akan tetapi, walaupun
sama-sama industri manufaktur farmasi (obat-obatan), diagram alur proses
produksinya dapat berbeda, misalnya yang satu berbentuk tablet, sedangkan yang
lain berbentuk cair.
Tujuan Pembuatan Alur Kerja
• Meminimalkan
biaya / memaksimalkan laba
• Memaksimalkan
proses pembuatan
• Meminimalkan
perubahan dalam nilai produksi
• Meminimalkan
perubahan dalam tingkat tenaga kerja
• Memaksimalkan
pemanfaatan pabrik dan perlengkapan
Manfaat Perencanaan
Terdapat dua alasan mendasar tentang perlunya sebuah perencanaan yaitu :
Terdapat dua alasan mendasar tentang perlunya sebuah perencanaan yaitu :
- Untuk
mencapai “Protective Benfits” yang dihasilkan dari pengurangan kemungkinan
terjadinya kesalahan dalam pembuatan keputusan.
- Untuk
mencapai “Positive Benefits” daam bentuk mengingkatnya kemungkinan sukses
pencapaian tujuan atau target dari suatu perusahaan.
Tujuan dari pembuatan sebuah perencanaan sebenarnya cukup
simple karena pada dasarnya perencanaan sendiri bertujuan untuk dapat
meningkatkan kemungkinan pencapaian tujuan atau target yang telah di tentukan.
Adapun kelebihan dan kekurangan yang diakibatkan oleh perencanaan antara
lain :
Kelebihan Perencanaan
- Membantu
manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang dapat terjadi
- Memungkinkan
manajemen memahami keseluruhan gambaran operasi yang diinginkan
- Membantu
penempatan tanggung jawab secara lebih jelas dan tepat
- Memberikan
cara pemberian perintah untuk beroperasi
- Memudahkan
dalam melakukan koordinasi di antara berbagai bagian organisasi
- Membuat
tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah di pahami
- Meminimumkan
pekerjaan yang tidak pasti
- Menghemat
waktu, usaha, dan dana
Kelemahan Perencanaan
- Pekerjaan
yang tercakup dalam perencanaan terkadang berlebihan atau tidak sesuai
dengan kenyataannya.
- Perencanaan
cenderung menunda kegiatan
- Perencanaan
mungkin terlalu membatasi manajemen untuk berinisiatif dan berinovasi
- Kadang-kadang
hasil yang paling baik didapatkan oleh penanganan setiap masalah pada saat
masalah tersebut terjadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar