Sabtu, 22 Februari 2020

Menganalisis lembar kerja / gambar kerja untuk pembuatan prototipe produk barang / jasa


Ø  TAHAPAN - TAHAPAN KEGIATAN DESAIN PRODUK
Seorang desainer produk harus melalui tahapan - tahapan dalam perencanaan suatu produk, tahapan tersebut adalah:
1.      Memformulasikan hasil riset pemasaran
Yang menjadi titik tolak dalam tahap kegiatan Desain Produk adalah riset pemasaran. Untuk mengetahui produk yang diinginkan pelanggan, perancang produk dapat memperoleh data dari riset pemasaran yang terkait langsung dengan pelanggan. Penelitian ini dilakukan untuk produk yang betul - betul baru atau untuk produk yang sudah ada.
Pengembangan suatu riset dalam perusahaan akan menghasilkan sebuah ide atau ide untuk membuat suatu produk, dimana ide tersebut diperoleh dari data yang diperoleh saat riset itu sendiri dilakukan. Dalam penelitian pembuatan produk baru atau pengembangan produk yang sudah ada, perusahaan harus mempertimbangkan hal - hal sebagai berikut:
·         Meminta pelanggan dalam hal kegunaan, kualitas, modal dan warna dari produknya tidak dapat dipertimbangkan
·         Biaya dari pembuatan produk baru atau pengembangan dari produk yang sudah ada apakah perusahaan mampu membayarnya.
·         Untuk hal - hal tersebut diatas, maka penelitian ini perlu ditunjang dengan faktor - faktor yang membentuk waktu untuk melakukan penelitian, mencari informasi atau keterangan berdasarkan pengalaman.
2.      Mempertimbangkan kemampuan fasilitas perusahaan
Untuk melaksanakan kegiatan pembuatan suatu produk, maka desainer harus mempertimbangkan kemampuan dari perusahaan itu sendiri, meminta: tenaga kerja, mesin - mesin, peralatan penunjang dan perkakas lainnya. Dalam membuat produk, desainer harus mempertimbangkan biaya yang mungkin dicari.
3.      Membuat sketsa
Dalam membuat sketsa, bentuk dari produk yang akan dibuat akan terlihat jelas satu dengan yang lain. Sketsa ini dibuat untuk memudahkan dalam pembuatan gambar kerja (cetak biru), sketsa dari masing-masing produk meskipun sketsa ini tidak menunjukkan ukuran - ukuran yang sebenarnya, tetapi dapat terlihat dal skala penggantian.
4.      Membuat gambar kerja
Pembuatan gambar kerja ini merupakan karya akhir dalam kegiatan Desain Produk, dimana dalam gambar kerja ini dapat dijelaskan bentuk dan ukuran yang sebenarnya dengan skala yang diperkecil. Selain itu, dalam gambar kerja juga diperlihatkan bahan - bahan yang akan digunakan dalam pembuatan produk tersebut. Setelah gambar kerja selesai dibuat, kemudian dikirim ke pelaksana kegiatan untuk segera diterbitkan dan dikerjakan lebih lanjut cara proses produksinya.
Ø    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DESAIN PRODUK
1.      Fungsi Produk
Setiap produk yang akan dihasilkan memiliki fungsi atau kegunaan yang berbeda, hal ini tergantung untuk keperluan apa produk itu dibuat. Dengan demikian, produk tersebut berkaitan dengan fungsi dan fungsi dari suatu produk. Terkait memegang peranan penting dalam menentukan desain produk yang didasarkan pada memberikan kepuasan yang maksimal bagi pelanggan atau pelanggan baik segi kualitas maupun segi kualitas.
2.      Standar dan Spesifikasi Desain
a.       Sambungan - sambungan | Dalam hal ini perusahaan harus memperbincangkan bagian-bagian yang diminta tidak terlihat ada bagian yang kosong.
b.      Bagian | Bagian ini berfungsi untuk menyesuaikan ukuran desain disambung dengan bagian lain, sehingga disatukan menjadi satu kesatuan yang kuat
c.       Bentuk | Pada saat mendesain bentuk perlu diperhatikan tentang keindahan dengan fungsi dan kegunaannya.
d.      Ukuran | Yaitu bagaimana memahami ukuran yang seimbang dari bagian - bagian dari seluruh produk.
e.       Mutu | Kualitas produk harus disesuaikan dengan produk tersebut, disetujui akan digunakan dalam jangka waktu lama, maka kualitas produk tersebut harus tinggi jika dibandingkan dengan produk yang akan digunakan dalam jangka waktu yang pendek.
f.        Bahan | Jika produk yang akan digunakan ingin memiliki yang baik, maka bahan yang digunakan harus dapat mendukung agar semua yang diharapkan dapat terwujud dan pelanggan mendapatkan kepuasan yang lengkap.
g.      Warna | Warna memiliki arti khusus bagi konsumen, karena setiap orang memiliki ciri dan kesukaan yang khas terhadap warna tertentu. Dan hal inilah yang harus dicermati oleh perusahaan agar dapat bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis.


3.      Tanggung jawab Produk
Ini adalah salah satu tanggung jawab dari produsen sebagai pembuat produk akan memberikan keamanan dan kenyamanan pemakai produk tersebut. Oleh karena itu faktor ini menjadi sangat penting untuk dipertimbangkan oleh perusahaan pada saat mendesain produk tersebut.
4.      Harga dan Volume
Harga yang ditentukan dengan jumlah produk yang akan dibuat, untuk produk yang akan dibuat sesuai pesanan, harga jual yang akan berbeda dengan produk yang dibuat untuk dinikmati oleh konsumen luas yang membutuhkan relatif lebih banyak sehingga desain produknya akan berbeda pula.
5.      Prototipe
Prototipe merupakan model produk yang pertama kali akan dibuat, prototipe ini membentuk bentuk awal, sebelum perusahaan memproduksi prototipe diusahakan untuk dibuat terlebih dahulu.
Dari pengujian prototipe tersebut, pengujian lolos uji coba perlu mengulas tentang perubahan-perubahan yang perlu dilakukan serta informasi dalam penyusunan desain produk terbaru.
Ø  ALUR DAN PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTIPE PRODUK BARANG / JASA
1.      Diagram Alur Proses Produksi (Diagram Alir Produksi)
Diagram alur proses produksi ini harus dibuat terlebih dahulu sebelum proses produksi dijalankan. Berdasarkan diagram alur proses produksi tersebutlah pengetesan dan pemantauan atas barang dalam proses produksi (pekerjaan dalam proses) harus dilakukan agar produk akhir sesuai dengan rencana. Seandainya timbul variasi mutu, tingkat toleransinya dari penyimpan masih dalam batas-batas yang dapat diterima. Terkait, melalui tes-tes pada berbagai tahapan proses produksi harus dilakukan agar terjadi komponen atau barang cacat (cacat) dapat segera diketahui untuk segera ditindak lanjuti. Masing-masing jenis industri memiliki diagram alur proses produksi yang berbeda satu sama lain karena produk yang harus dihasilkan berbeda. Bahkan untuk produk yang sejenisnya,
Diagram alur proses produksi yang berbeda produk, misalnya diagram alur proses produksi tekstil sama sekali berbeda dengan diagram alur proses produksi pembuatan obat-obatan (farmasi). Akan tetapi, walau sama-sama industri manufaktur farmasi (obat-farmasi), diagram alur proses produksinya bisa berbeda, misalnya tablet satu, sedangkan yang lain berbentuk cair.
2.      Prosedur pengawasan mutu produk
Pengawasan atas segala sesuatu tentang hasil produksi,
a.       Kerusakan dan Mutu Produk
Seperti yang dilakukan pada suatu barang (jasa) yang dibuat melalui suatu proses. Proses pembuatan tersebut disesuaikan dengan bentuk dan kualitas barang yang ingin dihasilkan.
b.      Mencegah atau Menghindarkan Terjadinya Kerusakan Barang (produk)
Kiat utama dari kerusakan pada produk sebenarnya sangat sederhana, yaitu kerusakan harus dicegah sebelum terjadi.
c.       Kendali Mutu Terpadu
Uraian di atas menunjukkan bagaimana mencegah kerusakan selama proses produksi, berarti mengambil alih beberapa kegiatan yang didukung dalam kendali mutu. Ketika ada pengendalian atau pengendalian atas disetujui harus dimulai sejak perencanaan (perencanaan). Antara perencanaan dan pelaksanaan seperti pengorganisasian dan pelaksanaan. Hal ini memberikan gambaran tentang manajemen mutu (partisipasi manajemen) dari berbagai pihak di perusahaan yang menghasilkan produk yang mutunya harus dikembangkan.
3.      Jenis-jenis pengawasan mutu produk
a.       Pemantauan Mutu Bahan-Bahan
Apakah bahan baku digunakan sesuai dengan kualitas yang dikeluarkan? Hal ini perlu dipertimbangkan sejak rencana pembelian bahan, penerimaan bahan di gudang, penyimpanan di gudang, sampai dengan saat bahan baku akan digunakan.
b.      Pemantauan Proses Produksi
Bahan baku yang telah diterima di gudang, selanjutnya akan diproses dalam mesin-mesin produksi untuk diolah menjadi barang jadi. Dalam hal ini, selain cara kerja peralatan produksi yang mengolah bahan baku dipantau, juga hasil mesin mesin ini dipantau agar menghasilkan barang yang sesuai.
c.       Pemantauan Produk Jadi
Pemeriksaan atas produksi dibuat untuk mengetahui apakah produk sesuai dengan ukuran rencana dan jaminan atau tidak. Sekaligus untuk mengetes mesin yang mengolah selama proses produksi. Jika produk atau produk setengah jadi sesuai dengan ukuran, ukuran, dan kualitas yang ditentukan maka produk-produk tersebut dapat digudangkan.
Selanjutnya dipasarkan (diterbitkan). Namun jika diperlukan maka barang tersebut harus dikeluarkan atau dibuat ulang dan mesin harus disetel kembali agar dapat dioperasikan dengan tepat.
d.      Pemantauan Pengepakan
Bungkus dapat merupakan alat untuk melindungi barang agar tetap sesuai dengan kualitas.
4.        Pemecahan masalah mutu dengan statistik
Metode Statistik Diperoleh dari lama dalam kerangka membantu perusahaan dalam masalah tertentu yang rumit. Meskipun demikian, metode statistik sebenarnya memiliki ketentuan tertentu dalam pelaksanaannya. Salah satu hal yang perlu diketahui adalah industri yang membuat statistik merupakan salah satu alat bantu yang mendukung, termasuk dalam pencegahan kerusakan barang.
Alasan yang digunakan metode statistik dalam pengawasan mutu sebagai berikut:
·             Menghitung jumlah kerusakan barang dalam proses produksi.
·             Kerusakan atau cacatnya barang, sebenamya merupakan akibat dari penyimpangan (variasi atau deviasi) dalam proses produksi. Metode statistik dapat memberi gambaran tentang penyimpangan-penyimpangan tersebut.
Misalnya, produk yang dihasilkan dari suatu proses yang tidak mengalami penyimpangan (deviasi), tentu saja produk ini tidak mengalami kerusakan. Akan tetapi, mengingat proses produksi merupakan kombinasi mesin-mesin dan orang-orang maka dapat terjadi kekeliruan sehingga produk yang dihasilkan semakin penyimpangan (deviasi). Dalam hal yang terakhir adalah menentukan statistik untuk mengurangi jumlah penyimpangan, yang berarti pula mengurangi kerusakan pada produk akhir.
Diperoleh dari data statistik yang diperoleh dari data sampel yang dianalisis. Gambar tersebut dapat memberikan visualisasi dengan jelas tentang data tersebut sehingga dapat diketahui apakah terjadi penyimpangan (kerusakan) atau tidak.
Dari hal mengontrol mutu, peran atasan mutu sangat penting dalam hal pengumpulan data statistik, menganalisis, dan mengumpulkannya. Seorang supervisor dapat memberikan informasi yang cepat dan tepat kepada pihak manajemen tentang hasil produk, apakah di bawah atau sesuai dengan standar yang diminta.


5.      Alat Kendali mutu
Dengan Statistik Kontrol Kualitas yang diperoleh diagram bantu dan diagram histogram.
a.       Diagram Pengendati Mutu (Quality Control Chart)
Dari setiap jenjang dalam DAP, Anda, dapat membuat rencana kerja yang dibuat untuk produk yang dihasilkan sesuai dengan yang ditawarkan. Pada saat ini, Anda membuat diagram kontrol (diagram pengendali) yang dapat digunakan untuk mendapatkan gambar atau diagram sebab akibat (DSA) atau dalam bahasa Inggris yang dikenal dengan istilah Cause and Effect Diagram (CED).
b.      Histogram
Dari diagram kontrol (diagram pengaturan) yang dik: secara statistik berbagai tahap  kegiatan Anda Jika Ada penyimpangan, Anda akan mengetahui berapa besar penyimpangannya dan faktor apa yang menyebabkannya. Selanjutnya, mungkin perlu dibuat suatu tindakan perbaikan atau. perbaikan.
c.       Peranan Komputer
Secara umum dapat dikemukakan di sini bahwa berbagai kegiatan mengendalikan, terutama pada perusahaan besar, seyogianya menggunakan program komputer yang sesuai dengan kebutuhan. Namun, Anda setuju bahwa komputer hanyalah alat bantu analisis. Adalah faktor yang penting dalam pengendalian mutu, adalah manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LATIHAN SOAL PSAS XII TJKT 2024 SEMESTER GANJIL

  Anda ditugaskan untuk menjelaskan suatu masalah teknis yang kompleks kepada seorang klien yang tidak memiliki latar belakang IT. Manakah p...